Minggu, 17 Januari 2010

Musik Jazz

Hobby saya adalah mendengarkan musik. Terutama musik yg beraliran Jazz. Musik Jazz lahir dari tangan-tangan kreatif orang-orang hitam yang mengalami penindasan dan perbudakan di Amerika pada akhir abad ke-18. Ekspreasi dari sebuah perlawanan terhadap sistem politik yang rasis dan menindas terwujud dalam cara bermusik dan gaya permainan orang-orang hitam Amerika. Sejarah telah mencatat bahwa perbudakan dan diskriminasi rasial di Amerika justru melahirkan musik-musik perlawanan seperti Spiritual, gospel dan blues. Gejala ini dapat diinterpretasikan sebagai sebuah resistensi budaya orang hitam terhadap Westernisasi, baik dari segi agama, kultur politik hingga cara bermusik, karena sebelum dibawa ke Amerika orang-orang hitam telah memiliki kebudayaan khas Afrika.Pada awalnya spirit musik atau ideologi dibalik jazz adalah pembebasan diri orang Afro-Amerika dari belenggu struktur sosial-politik represif yang dituangkan dalam ekspresi nada, harmoni, dan gaya permainan bermusik. Sebagai contoh, ragtime yang menjadi titik awal perkembangan jazz klasik (march, waltz dan polka), swing merupakan modifikasi dari ragtime, free jazz merupakan reinterpretasi dari bebop dan world music merupakan dekonstruksi jazz mainstream. Dalam perkembangan lebih lanjut spirit jazz diinterpretasikan tidak hanya sebatas perlawanan politis, tetapi menjadi gerakan liberalisasi atau dekonstruksi bermusik dalam rangka mencari ruang gerak, alternatif cara, dan gaya permainan lain.Akibat dari spirit Jazz yang dialektis, liberal dan dekonstruktif itu maka sebuah gaya permainan lama akan dinegasi oleh ide-ide bermusik yang baru sehingga timbul gaya-gaya permainan baru. Dalam hal ini Berend (1992) menggambarkan kronologi perkembangan jazz dalam tiga periode waktu dimana masing-masing periode melahirkan gaya-gaya permainan spesifik. Pertama, periode jazz tradisional (1890-1940) melahirkan gaya-gaya permainan Ragtime, New Orleans, Dixieland, New Orleans in Chicago, Kansas City, Chicago, Swing. Periode jazz modern (1940-1980) memunculkan New Orleans and Dixieland Revival, Bebop, Cool, Hardbop, Free, Mainstream, Fusion. Periode jazz postmodern (1980-saat ini) memproduksi gaya-gaya Neobop, free Funk, Classicism, Neo-Classicism, No Wave dan World Music.Puncak dari dekonstruksi dalam jazz terjadi pada tahun 1965-an yang ditandai denagn hadirnya free jazz. Gaya ini merupakan tonggak perkembangan jazz postmodern dengan karakter utama tonalitas bebas (free tonality); disintegrasi pada meter, beat dan simetri; masuknya musik etnis (world music); pemujaan terhadap intensitas; dan masuknya suara-suara alam khususnya dari hutan belantara (jungle sound). Pada dekade 80 dan 90, free jazz menjadi pondasi dari perkembangan fusion dan neo-Classicism, sedang mainstream dari jazz menjelma kedalam gaya permainan Classicism. Oleh karena itu jazz tidak lagi dapat didefinisikan semata-mata sebagai gaya perminan swing, bebop atau mainstream, tetapi sebagai sebuah kebudayaan bermusik yang lebih canggih dan plural.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar